Sebuah Cerita dari 5 Ayat Menarik tentang Revolusi Peradaban
--
disclaimer: merupakan bagian tugas pembinaan RK episode LnL
Peradaban suatu bangsa tiap zamannya mengalami banyak perubahan. Perubahan tersebut acap kali berkaitan dengan pergantian dari pemimpinnya. Pemimpin tersebut dapat menyebarkan dan menyalakan semangat pembaharuan atau bahkan menurunkan curiosity akan inovasi akibat berbagai kepercayaan irasional.
Alkisah Bani Israel pada Al Baraqah ayat 246 memiliki semangat perjuangan untuk kembali ke kampung halaman (setelah diusir) berdasarkan nilai-nilai material. Nilai material tersebut khususnya tanah dan keluarga mereka. Perjuangan mereka diinisiasi oleh sekelompok kecil orang (elit) yang memiliki wawasan intelektual, kesadaran politik, dan dukungan sosial sehingga terpilihlah pemimpin besar di antara mereka. Saat Bani Israel sedang berjuang, tentu perlu konsistensi serta berkelanjutan agar mewujudkan impian mereka (kembali ke kampung halaman). Konsistensi dan kontinuitas dapat terwujud dengan basis dukungan oleh 2 unsur kekuatan, yaitu elit dan marjinal.
Ayat selanjutnya menerangkan bahwa pemimpin suatu perubahan adalah orang yang tumbuh dari masyarakat itu sendiri yang bercirikan wawasan yang luas dan fisik yang handal. Tentu pemimpin tersebut butuh lepas dari segala kepentingan pribadi dan mengutamakan kepentingan umum.
Kunci dari kemenangan dijelaskan pada Al Baqarah ayat 248 yaitu kekuatan yang mewarisi risalah kenabian dan menegakan nilai-nilai kebenaran. Selain itu, diperlukan pula ketenangan saat memimpin. Ketenagan tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu ketenangan ideologis, ketenangan psikologis, dan ketenangan syari’at.
Adapun tantangan dan godaan internal saat berjuang dijelaskan pada ayat selanjutnya yaitu terkait keterlibatan unsur materi yang berpotensi mengakibatkan konflik internal. Kemudian jika sudah mewaspadai ancaman terkait konflik material, perlu diingat pula bahwa dalam perjuangan terjadi selama empat fase, di antaranya penghancuran, peletakan pondasi baru, pembangunan sistem, dan pemeliharaan. Perjuangan perlu memiliki kekuatan inti yang tertata serta kesiapan akan nilai perjuangan untuk menghadapi empat fase berikutnya.
Al Baqarah ayat 250 menjelaskan terkait paradigma dalam proses perjuangan bahwa keberadaan dan keterlibatan Allah swt. tidak dapat dilepaskan. Allah swt. akan menjadi sebaik-baiknya penolong dan pelindung. Allah swt. juga akan memberikan petunjuk selama proses perjuangan berlangsung melalui tangan-tangan tidak terlihat.
Ayat terakhir menjelaskan bahwa hasil dari perjuangan adalah kehancuran musuh dengan segala sistem dan kekuatannya. Dalam perjuangan, peran pemuda sangat penting. Setelahnya, perlu membangun sistem baru yang kokoh dalam beberapa waktu ke depan.
#RumahKepemimpinan #KnowledgeSharing #R2Bandung